Ketika sepotong kawat dialiri oleh arus, dan kawat tersebut berada di dalam sebuah medan magnet, sebuah gaya akan bekerja dan menggerakkan kawat.
- Tunjuklah dengan jari telunjuk (First finger) Anda ke arah yang sama dengan arah medan magnet (Field) yaitu dari utara ke selata
- Tunjukan dengan jari tengah (Second finger) Anda ke arah yang sama dengan arah arus (current)
- Ibu jari (thuMb) Anda saat ini menunjuk kearah gerakan (Motion)
Ingatlah ketiga arah ini - F, C, dan M! Aturan ini dikenal sebagai Aturan Tangan-Kiri Fleming. Bagaimana sebuah motor DC sederhana bekerja Gambar yang ada di bawah menggambarkan sebuah motor DC sederhana. Terdapat sebuah magnet permanen yang berfungsi sebagai sumber medan magnet. Sebuah kumparan yang dipasangkan pada sebuah poros akan berputar di antara kutub-kutub magnet. Kumparan ini diperlihatkan hanya memiliki satu lilitan. Pada motor yang sebenarnya, kumparan dapat memiliki beberapa ratus lilitan.
Ujung-ujung kumparan disambungkan ke sebuah komutator, yang terdiri dari sepasang lempengan logam berbentuk setengah-cincin. Terdapat dua buah sikat lentur yang membentuk kontak-kontak listrik dengan kedua lempengan setengah-cincin.
Ketika tegangan DC diberikan ke terminal-terminal rangkaian motor, arus mengalir melewati sikat bagian atas ke komutator, melewati kumparan menuju ke lempeng setengah-cincin komutator lainnya dan akhirnya kembali ke sikat bagian bawah. Arus mengalir menjauhi komutator pada bagian atas kumparan. Medan magnet dan arus memiliki arah sebagaimana terlihat pada diagram di atas. Merujuk ke Aturan Tangan-kiri Fleming, bagian atas kumparan akan terdorong oleh gaya yang kemudian menggerakkannya ke arah kanan. Menerapkan aturan yang sama terhadap bagian bawah kumparan, di mana arus mengalir menuju komutator, bagian bawah kumparan terdorong ke arah kiri. Kedua gaya ini mengakibatkan kumparan berputar searah dengan jarum jam . Kumparan terus berputar hingga celah-celah yang ada di antara kedua lempeng setengah-cincin komutator berada pada posisi yang tepat berhimpitan dengan sikat-sikat. Untuk sekejap, arus akan berhenti mengalir.
Gaya inersia akan menyebabkan kumparan tetap berputar hingga sikat-sikat bersentuhan kembali dengan kedua lempeng setengah-cincin. Akan tetapi, bagian kumparan yang kini berada di atas masih membawa arus yang mengalir menjauhi komutator. Sementara, bagian yang saat ini berada di bawah masih membawa arus yang mengalir menuju komutator. Dengan demikian, kumparan akan- terus berputar searah jarum jam. Pada motor yang sesungguhnya, kumparan memiliki sebuah inti yang terdiri dari lapisan-lapisan besi (disebut sebagai anker atau jangkar ) untuk membantu mengalirkan garis garis gaya magnet melewati bagian tengah kumparan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar