Acetylene diproduksi dengan cara mereaksikan bahan baku calcium carbide dengan air. Alat yang digunakan untuk memproduksi acetylene adalah generator acetylene. Proses kerja generator relatif sederhana, yaitu mempertemukan calcium carbide dengan air secara proporsional sesuai dengan kebutuhan gas acetylene. Pertemuan air dengan calcium carbide segera diikuti reaksi yang menghasilkan gas acetylene yang ditampung dalam generator sebelum dipakai.
Generator-generator portabel bisanya digunakan untuk memproduksi acetylene dengan kapasitas kecil dan dapat dipakai langsung untuk melayani satu atau dua pembakar. Untuk memproduksi acetylene secara besar yang ditampung dengan tekanan tinggi dan didistribusikan dalam tabung, diperlukan generator tekanan tinggi berkapasitas besar yang stationer (menetap) seperti gambar di bawah ini.
Gambar Generator untuk Memproduksi Gas Acetylene dalam Tabung |
Prinsip kerjanya secara garis besar tidak jauh berbeda dengan generator portabel.
Oksigen
Oksigen diperlukan untuk setiap proses pembakaran, termasuk juga pada las oxy-acetylene. Oksigen murni digunakan agar pembakaran berlangsung cepat, sempurna dan gas yang dihasilkan lebih terkontrol sehingga tidak mempengaruhi kualitas lasan. Pembakaran yang cepat dan sempurna akan menghasilkan suhu maksimum sehingga pengelasan berlangsung cepat. Unsurunsur dalam udara tersebut dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Misal udara mendidih pada suhu 182,77oC. Udara yang sudah dipisahkan disimpan pada suhu 195,55oC. Pemisahan udara tidak saja menghasilkan oksigen, tetapi juga beberapa gas lain yang diperlukan pada proses pengelasan lain yaitu : karbon dioksida, argon, dan helium. Gas tersebut dipakai untuk gas pelindung pada las busur elektroda tidak terbungkus.
Api Oxy-acetylene
Komponen utama las Oxy-acetylene adalah api Oxy-acetylene sehingga las ini sering disebut las api. Kualitas api sangat berpengaruh terhadap lasan. Secara teoritis, pembakaran sempurna acetylene berlangsung menurut reaksi kimia sebagai berikut.
Berdasarkan persamaan reaksi di atas diketahui bahwa 1 volume acetylene memerlukan 2,5 volume oksigen dan dari pembakaran dihasilkan 2 volume karbon dioksida dan 1 volume zat air (uap air). Dalam kenyataan reaksi tersebut tidak berlangsung sekali tetapi terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama (reaksi primer), terjadi nyala inti dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
Berdasar persamaan tersebut diketahui bahwa 1 volume acetylene memerlukan hanya 1 volume oksigen. Oksigen ini diperoleh dari tabung oksigen. Hasil reaksi primer adalah 2 volume karbonmonoksida dan 1 volume hidrogen
serta panas sebesar 19 MJ/m3 (507 Btu/ft3). Panas tersebut diperoleh dari penguraian acetylene dan oksidasi karbon yang berasal dari acetylene yang terurai.
Nyala inti tersebut relatif kecil, bersinar terang berwarna kebirubiruan. Nyala inilah yang menghasilkan panas cukup tinggi yang diperlukan untuk pengelasan. Jika semua karbon yang terurai pada tahap pertama habis terbakar, kondisi itu dinyatakan api netral. Tidak ada unsur karbon yang lepas dan bereaksi dengan benda kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar