(KETIKA 2 PANEL DISAMBUNG)''
Kondisi Logam Dasar Logam dasar dapat menyebabkan problem bila ada celah (gaps) diantara logam – logam atau bila permukaan – permukaannya dilapisi sesuatu. Tentu saja bila logam-logam dasar tidak kontak satu sama lain ketika tekanan dipergunakan maka arus tidak akan mengalir dan pengelasan tidak akan dihasilkan. Bahkan, walaupun permukaan – permukaan dihubungkan satu sama lain, tapi jika area permukaan terlalu sempit, maka kekuatan las yang sebenarnya tidak dapat dicapai. Konsep kebersihan juga dapat diterapkan pada kondisi logam dasar. Bila area – area dimana ujung – ujung elektroda berkontak, atau dimana logam – logam dasar berkontak satu dengan yang lain ternyata dilapisi/ditutupi dengan cat, karat, kotoran dan lain – lain, maka penghantaran sejumlah aliran listrik tidak dapat berlangsung dan kekuatan las yang sebenarnya tidak tercapai.
Posisi Pengelasan Las Titik
Walaupun kekuatan setiap las titik sebagian besar dipengaruhi oleh tiga factor penting (tekanan, arus las, tempo pengelasan), tapi kekuatan keseluruhan dikaitkan pada jarak las (weld pitch yaitu jarak antara titik – titik las) dan marginalnya (yaitu jarak dari tepi logam dasar). Makin pendek jarak titik las makin besar kekuatan las meskipun demikian, setelah satu tingkat tertentu, kekuatan las tidak akan meningkat walaupun jarak antara titik las diperpendek. Ini terjadi karena arus listrik akan mengalir melalui area – area yang dilas sebelumnya. Arus ini, yang disebut sebuah “arus shunt”, mencegah suhu sambungan meningkat. Oleh karenanya jarak titik harus lebih besar dari suatu jarak tertentu yag menyebabkan sejumlah arus shunt dapat diabaikan. Mengenai marginnya, bila jarak ini terlalu pendek, logam yang lumer (adonan logam = molten metal) akan mengalir dari logam dasar. Ini dapat menjadikan sebuah lubang, atau membentuk sebuah gumpalan/nugget yang sangat tipis sekali, keduanya adalah indikasi suatu kekuatan las yang tidak mencukupi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar