Bagaimana Pemeriksaan dan Perbaikan Baterai?

 on Kamis, 11 Juni 2015  

Pemeriksaan dan Perbaikan BateraI
  1.  Periksa kerusakan tempat baterai atau plat terhadap adanya pembentukan sulfat (selubung putih). Ganti baterai jika sudah rusak atau telah mengalami sulfasi.
  2.  Periksa tinggi permukaan elektrolit pada tiap sel, apakah masih berada diantara batas bawah (lower level) dan batas atas (upper level). Jika rendah, tambah air suling agar tinggi permukaan mencapai batas teratas (upper level).
  3. Periksa berat jensi (BJ) setiap sel dengan menghisap cairan elektrolit ke dalam hydrometer.
Berat jenis:
Muatan penuh : 1,270 – 1,290 pada suhu 20oC
Muatan kosong : di bawah 1, 260 pada suhu 20oC



Catatan
  1.  Berat jenis akan berubah sekitar 0,007 per 100C perubahan suhu. Perhatikanlah suhu sekitar saat melakukan pengukuran.
  2. Jika perbedaan berat jenis antara sel-sel lebih dari 0,01, isi ulang (strum) baterai. Jika perbedaanya terlampau besar, ganti baterai.
  3. Baterai juga harus diisi kembali apabila berat jenisnya kurang dari 1,230.
  4. Pembacaan tinggi pada permukaan cairan pada hydrometer harus dilakukan secara horisontal.

d. Ukur tegangan baterai menggunakan multimeter Standar tegangan (voltage) untuk baterai bebas perawatan (free maintanenace):
Bermuatan penuh : 13,0 – 13,2 V
Bermuatan kurang : di bawah 12, 3 V



F. Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Starter
a. Pemeriksaan Sikat (Brush)
1) Periksa sikat-sikat terhadap kerusakan atau keretakan. Bila sudah rusak, ganti dengan yang baru.
2) Ukur panjang setiap sikat. Jika sudah di bawah batas servis (limit), ganti dengan yang baru.
     Batas servis : 4,0 mm




b. Pemeriksaan Komutator dan Armature
1) Periksa lempengan-lempengan komutator terhadap adanya perubahan warna atau kotor.
a) Bila berubah warna, ganti motor starter karena telah terjadi hubungan singkat (korslet).
b) Bila kotor permukaannya, bersihkan dengan kertas gosok yang halus
    (sekitar nomor 400) kemudian bersihkan dengan lap kering.



2) Periksa dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) terhadap adanya kontinuitas
    diantara tiap lempengan (segmen) komutator (lihat gambar di atas). Bila tidak ada
     kontinuitas (hubungan), ganti armature.
3) Periksa dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter)
terhadap adanya kontinuitas diantara masing-masing lempengan (segmen) komutator dengan poros (as) armature (lihat gambar di atas). Bila tidak ada kontinuitas (hubungan), berarti baik dan bila ada kontinuitas, ganti armature.

c. Pemeriksaan Saklar Relay Starter/Solenoid (Starter Relay Switch)
  1. Periksa bahwa saklar relay starter terdengar bunyi “klik” saat kunci kontak ON dan tombol starter ditekan. Jika tidak terdengar bunyi tersebut, lepaskan konektor lalu periksa terhadap kontinuitas dan tegangan antara terminalterminalnya


  1. Contoh pemeriksaan kontinuitas relay starter pada Honda Supra PGM-FI Periksa terhadap kontinuitas menggunakan multimeter (skala ohmmeter) antara kabel kuning/merah dan massa. Jika ada kontinuitas (hubungan), berarti relay starter baik/normal.



Catatan:
Warna kabel setiap produk/merek sepeda motor kemungkinan
berbeda, namum prosedur pemeriksaanya pada dasarnya sama.
3) Contoh pemeriksaan teganganrelay starter pada Honda Supra PGM-FI
Ukur tegangan relay starter menggunakan multi meter (skala voltmeter) antara kabel hitam (+) dan massa. Jika tegangan (voltage) baterai pada multi meter hanya muncul ketika kunci kontak posisi  ON, berarti relay starter baik/normal.

Bagaimana Pemeriksaan dan Perbaikan Baterai? 4.5 5 om Kamis, 11 Juni 2015 Pemeriksaan dan Perbaikan BateraI  Periksa kerusakan tempat baterai atau plat terhadap adanya pembentukan sulfat (selubung putih). Ganti b...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.